Tuesday, December 10, 2013

Pasar Teh Dalam Kemasan (RTD Tea) di Indonesia sangat menggiurkan...


Jreng...Jreng...Jreng...

Mari menulis tentang marketing...

Udah cukup lama vakum ga nulis lg ttg marketing, biasa alasan klasik umat manusia, yaitu sibuk...hehehe...

Mari kita mulai...
Akhir2 ini kalo teman2 liat di TV, dalam sehari kita pasti ada melihat iklan produk RTD Tea...RTD (Ready To Drink) dalam kemasan botol, terutama PET...
Iklan yang muncul terlepas dari apakah dia sebagai brand baru atau mature brand...tapi iklan yang lebih sering kita lihat adalah munculnya brand2 baru RTD Tea...Seperti Mirai Oca, Futami, Nu Green Tea, dll (mohon maaf kalo ada salah penulisan merek)...

Kita tentunya akan bertanya2, kenapa sih banyak bgt pemain baru di kategori teh dalam kemasan?...setelah usut punya usut dan dari berbagai sumber...ternyata kategori ini dalam 2 tahun ke belakang mengalami pertumbuhan yg cukup pesat...Menggiurkannya market RTD Tea di Indonesia, menyebabkan beberapa kompetitor tidak rela melihat Sosro dan Ultrajaya sebagai penguasa pasar melalui brand andalan mereka Teh Botol Sosro dan Teh Kotak...

Kompetitor yg ingin merebut "kue" nya sosro dan teh kotak, bisa berasal dari pemain lokal maupun pemain luar. Yang ingin saya soroti disini adalah saking menggiurkannya market RTD tea di Indonesia menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan beverages luar untuk bermain dan penetrasi di kategori ini. Saya catat ada 3 perusahaan luar yang melakukan joint venture dgn perusahaan lokal Indonesia dengan mengeluarkan beberapa merek baru di kategori RTD tea. Yang lebih hebatnya lagi adalah ketiga perusahaan tersebut semuanya berasal dari Jepang. Siapa mereka???...

1. PT Sun Tory
Di jepang Sun Tory terkenal sebagai salah satu perusahaan besar pada kategori minuman, cuma di Jepang dia terkenal sebagai perusahaan minuman alkohol kayak Bir. Sun Tory akhirnya memutuskan untuk ikut bermain di kategori RTD tea dengan melakukan joint venture bersama Garuda Food, dengan nama Sun Tory Garuda, produk RTD tea mereka yg sudah keluar saat ini di market adalah My Tea (teh olong) dan Mirai Ocha...

2. PT Ito En
Juga berasal dr jepang, cuma di jepang jg terkenal sebagai perusahaan beverages kategori RTD tea. Ito En joint venture dengan Ultra Jaya...what?...padahal Ultra Jaya udah punya Teh Kotak yang share-nya juga lumayan besar...kenapa masih tetap mau joint venture ya??...mungkin mau bikin teh selain teh hijau kali ya...

3. PT Asahi
Sama dengan Sun Tory, Asahi di Jepang juga terkenal sebagai perusahaan minuman alkohol. Asahi melakukan joint venture dengan Indofood dengan nama PT Indofood Asahi. Joint venture oleh Jepang dibagi menjadi 2, joint venture untuk manufacture (produksi) proporsi asahi:indofood 51%:49% dan joint venture untuk marketing dan distribusi asahi:indofood 49%:51%. Produk RTD tea-nya baru saja keluar, Kemarin pas belanja di Indomaret baru aja nemuin produk-nya dengan nama yang menggelitik "ICHI OCHA"...

Masuknya 3 perusahaan jepang ini ke Indonesia, mengindikasikan bahwa market RTD tea di Indonesia sangat menggiurkan...menarik untuk kita amati...siapa yang mempunyai  competitive advantages yg baik dialah yg menang...akankah sosro sebagai market leader terusik dgn kehadiran pemain baru ini? strategi apa yg akan mereka terapkan...just wait n see dude...

Continue...


Nucki
-the brand builder-

Deddy Corbuzier sebenarnya adalah seorang Marketer Sejati


Jeng...Jeng...Jeng...

Mari menulis tentang marketing.

Lagi asik2 nonton Hitam Putih di Trans7, sempet kepikiran untuk ngebahas host-nya. Siapa dia?...siapa lagi kalo bukan Deddy Corbuzier (DC). Selanjutnya saya singkat DC saja biar ga kepanjangan nulisnya.


Menurut teman-teman secara people imagery Deddy ini seorang apa sih?... Pesulap?... Mentalist?... Entertaint?... aktivis OCD?...



Kalo menurut saya...muara dari semua itu DC ini sebenarnya adalah seorang Marketer. Cuma orang ga ngeliat aja dia sebagai orang marketer. Hasil dari skill marketing dia itu ya jadinyalah dia sebagai seorang pesulap..sebagai seorang mentalist..dll...



Kenapa saya bilang dia lebih cocok sebagai marketer?...ini pembahasan saya...



1. Seandainya kita bilang dia paten sebagai pesulap atau mentalist atau magician, keliru besar menurut saya. Kenapa?...DC orang yg pandai meliat peluang dan trend yg terus berubah dengan dinamis. Kesadarannya akan mulai menurunnya popularitas magic show dan sejenisnya, dengan cepat ditangkap olehnya. Ketika kita masih ingat booming-nya acara "the master" dengan pentolannya seperti Limbad, Mbah Tarno, Joe Sandy, dll, tapi...kemana mereka skrg?...apakah mereka msh survive?, kalo dikatakan msh survive jelas mereka msh survive tapi tidak setenar dulu. Tapi apakah hal yang sama juga dialami oleh DC?, jelas tidak...ini orang semakin populer saat ini, apakah sebagai mentalist?..no..sebagai host hitam putih dan pakar diet via Obsessive Coubuzier's Diet (OCD).



2. DC selalu melemparkan ide2 kreatifnya ke publik dengan matang. Ketika dia punya ide baru, sepertinya ni orang selalu melakukan riset, dipelajarinya dgn matang terlebih dahulu. Setelah matang baru dilemparnya ke publik. Contoh sederhananya adalah OCD. DC sepertinya sangat terobsesi sekali dengan diet. Hal yg pertama dia lakukan adalah dia harus membuktikan dulu terhadap dirinya. Dia harus buktikan kalo program ini benar2 work/bekerja pada dirinya. Hasilnya bisa dilihat skrg, bandingkan badan DC yg skrg dgn 2-3 tahun yg lalu...totally different dude..Langkah selanjutnya adalah DC mulai main di community...komunitas disini yg dia rangkul adalah para artis, siapa saja?..jelas Vicky Shu, Agnes Monica, Chiko Jerico, dll. Maksud DC merangkul orang2 ini adalah jelas sebagai influencer. Diharapkan nanti influencer inilah yg dapat memberikan pengaruh ke masyarakat sebagai publik figur yg potent untuk mempengaruhi publik. Dan para influencer ini juga berhasil dalam program OCD yg mereka jalani. Ketika semua konsep sudah matang barulah dengan mantap dia lempar konsep OCD ini ke masyarakat, salah satunya melalui acaranya sendiri Hitam Putih. DC sama sekali tidak memungut biaya pada masyarakat jika ingin melaksanakan program OCD, bahkan DC mengratiskan semua orang untuk mendownload buku petunjuk pelaksanaan OCD. Hasilnya adalah website dia banjir dikunjungi banyak orang..so..denger2 dia dapat pendapatan 2jt/hari dari google karena websitenya banyak dikunjungi orang. Mesin uang DC ga terbatas hanya disitu, doi jg hampir disibukkan menjadi pembicara pada seminar2 OCD...hehehe..dapat duit lagi...walaupun denger2 OCD ini cukup kontroversial di mata para ahli nutrisi, dokter, serta kalangan binaragawan. Tapi doi tetep go a head...



3. DC selalu punya ide kreatif baru diluar dugaan banyak orang. Saat ini dia masih duduk nyaman dengan hitam putih-nya dan OCD-nya..tapi apakah ini akan berlangsung lama?...saya pikir tidak...tentunya DC sudah punya ide kreatifnya yg lain...Jika teman2 ada yg sudah liat sekilas tentang iklan "are you the next" di trans 7 sering ditayangin..inilah konsep yang ia tawarkan selanjutnya...



Sekian dulu dari saya...bagaiamana menurut anda?...




Nucki
-the brand builder-

Keys Learning menjadi Perusahaan FMCG yang mampu berkompetisi pada Saturated Market

Jeng...Jeng...Jeng...

Mengisi waktu di sela2 istirahat.


Mari menulis tentang marketing.


Berbicara tentang dunianya Fast Moving Consumer Good (FMCG) sudah sangat jenuh kompetitor yg main di dalamnya. Menurut analisis pribadi saya, ada 3 key learning yang dapat menjadikan suatu perusahaan FMCG mampu berkompetisi di market:



1. Seberapa kuat "senjata" perusahaan anda untuk ber-promosi (ATL dan BTL). Saya menyoroti ATL terutama iklan TV, kenapa? Karena biaya yang sangat besar namun impact-nya luar biasa untuk membentuk massive awareness. Perlu diingat bahwa ber-iklan adalah investasi untuk menciptakan awareness, syukur2 dapat trial, dan bukan mengejar omset. Kekeliruan orang marketing selama ini adalah "gilaaa...gw udah abis2an budget di iklan, tapi sales ga capai target"...hehe pandangan yang salah menurut saya jika berbicara dalam kurun waktu kurang dari 2 thn. Maka langkah awal adalah..bentuklah awareness se-massive mgkn agar produk anda dikenal. Dikenal orang dulu aja udah syukur..jangan ngarep yg lebay dulu deh untuk ngejar omset, apalagi re-purchase...faktor selanjutnya setelah produk kita dikenal orang adalah...



2. Seberapa kuat jangkauan distribusi perusahaan anda. Ini berbicara tentang placement, seberada dekat produk anda agar dengan mudah dijangkau konsumen. Based on Nielsen (Jaguar, 2012) jumlah General Trade (GT) nasional hampir 2jt GT. Nah produk anda harus ada di GT2 tersebut, ditambah lagi dgn menjamurnya Modern Trade). Korelasi dengan point 1 diatas, oke...dalam hal awareness produk anda dikenal hampir oleh semua orang, tapiii.....pas orang mau beli pertama kali buat nyoba/trial..kalo produk anda sangat jarang di pasaran...jangan harap orang bakal nyoba..jadi awareness harus kuat..distribusi jg harus kuat...dan faktor yang terakhir adalah...



3. Produkkkkkk....ini adalah consumer good, terumata untuk food and beverages. Produk yang anda tawarkan harus punya RASA yang UEEENNAAAKKKK...karena karakter konsumen Indonesia dalam memilih produk..masih karena rasa..rasa yang enak itu penting. Ketika rasa produk anda sangat disukai konsumen, anda mau mengkomunikasikan apa saja tentang produk anda, akan diterima konsumen. Jangan sampai rasa produk anda di-reject di pasaran..sangat bodoh jika produk anda di-reject di pasaran cuma gara2 rasa tidak enak..kenapa saya bilang bodoh?..karena RASA itu adalah controrable factor..yaitu faktor yang menjadi domain perusahaan anda. Perusahaan yg ngutak-ngatik tuh rasa produk...yang bikin enak dan ga enak ya perusahaan anda sendiri..Sebenarnya ada sih faktor berikutnya yaitu harga..namun kalo berbicara konsumen indonesia saat ini terutama high-end sudah sangat pintar..mereka mau berkorban apapun (uang, waktu, dll) untuk membeli produk selama produk anda enakkk....



Hehehe..sekian dulu pembahasan dari saya...bagaimana komentar anda?...



Nucki

-the brand builder-

Wings Food...dari perusahaan "Sabun Colek" menuju "Food and Beverages"

Jeng...Jeng...Jeng...

Mari menulis tentang marketing.

Lagi asik nonton tv, sering banget liat iklannya Mie Sedap Cup dan Top Coffee.



Jadi tertarik bahas produk ini. Tapi sebelum membahas kedua produk ini, ada baiknya kita bertanya, siapa yg ada di balik kedua produk ini?, ya benar...jawabannya adalah Wings Food...

Berbicara Wings Food 3 tahun terakhir dengan beberapa tahun sebelumnya sangatlah berbeda. Wings Food yang saat ini sangat rajin berbelanja iklan hampir ratusan miliar sudah seperti seekor macan ganas yang bangun dari tidur panjangnya. Saat ini seolah2 budget promosi Wings Food sudah seperti perusahaan rokok yaitu budget unlimited...hehehe...(karena besan-nya Djarum kali ya...). Oke baiklah...yang dialami Wing Food saat ini sama persis dengan yg dialami Gudang Garam (GG) pada tahun 2010 lalu. Dimana saat itu secara mengejutkan GG mengambil alih official sponsorship Word Cup 2010 Afrika dari tangan Djarum Super (Super Soccer). Saya ga kebayang berapa ratus miliar yang harus dikeluarin GG untuk mengambil alih sponsorship tersebut (denger2 sih GG..sanggup bayar 2-3x lipat dari yang dibayarkan oleh Djarum).

Balik lagi ke Wings Food, ternyata ni perusahaan bener2 masuk kategori raksasa. Mulai dari ATL dan BTL produk andalannya sangat heavy. Tapi coba kita lihat, seperti apa Wings Food memposisikan brand-brand barunya dalam market competitiveness?. Kalo menurut saya, Wings Food memposisikan brand2-nya sebagai penantang market leader. Kenapa saya bisa mengatakan demikian?, mari kita lihat masing2 brand-nya.

1. Mie Sedap Cup
    Sangat terlihat jelas dari komunikasinya di iklan bahwa mie ini ditujukan sebagai fighting brand-nya Pop Mie (yang saat ini sebagai market leader di kategorinya, siapa yang punya?..ya jelas Indofood). Tagline terbarunya "update rasa lo" dengan meng-endorse Raditya Dika, seolah2 menyampaikan pesan kepada konsumen.."udah deh lo jangan kelamaan makan Pop Mie-nya Indofood, rasanya gitu2 aja". Trus dengan sedikit inovasi pada produk ditambahkan..."Ada bal-bal nya...nyessssss banget"...hehe saya aja sampe hafal tagline-nya (maklum orang marketing kerjaannya mantengin iklan orang...trus komentar deh apa jeleknya...).

2. Top Coffee
    "Bongkar...bongkar...bongkar...bongkar kebiasaan lama, Orang Indonesia perlu yang ini...Top Coffee Kopinya Orang Indonesia"...apa yg kepikiran di benak2 teman2 ketika mendengar kalimat itu?...kalo saya...jlebbbbb...cukup mengena banget tu iklan, pesan yg ingin disampaikan iklan tersebut adalah pemain kopi saat ini sudah sangat banyak, marketnya sudah sangat jenuh, tapi Wings Food masih berani untuk ikutan bermain di kategori ini, walaupun saat ini sudah ada Big Brands seperti Kopi ABC, Kapal Api, Nescafe, dll. Tapi Wings Food dengan komunikasinya saya bilang tepat sasaran cukup mengena di hati konsumen. Ditambah lagi dengan BTL promonya beli 2 gratis 1. Untuk segmen2 menengah-bawah pasti sangat dilirik promo ini dan tepat sasaran.

Apakah kedua produk Wings Food ini berhasil di market?, masih terlalu dini untuk men-justifikasi berhasil atau tidaknya brand tersebut. Tapi yang berani saya pastikan adalah, Brand Awareness untuk kedua produk ini sangat tinggi (saya berani state di angka 90%, untuk total TOM, Other Mention, dan Aided), begitu juga dengan trial-nya, tapi bagaimana dengan consumer retention-nya? msh belum tau...menarik untuk kita simak kelanjutan dari kedua brand ini...

Sekian pembahasan dari saya. Bagaimana menurut anda?

Nucki
-the brand builder-

Kemanakah RIM akan melangkah???...

Jeng...Jeng...Jeng...

Coba bahas-bahas tentang Marketing Strategic RIM Blackberry.
Pembahasan dari saya:


RIM akhirnya me-release Blackberry Messenger for IOS dan Android...kemana kah arah strategic marketing mereka?...


Semenjak Blackberry kalah pamor 3 tahun ke belakang, RIM kerja keras putar otak untuk kembali "bounce" dari keterpurukan. Hasilnya muncul lah OS 10 yang ditanam pada gadget Z10, Q10, dan Q5. Singkat cerita 3 sodara kandung ini kurang direspon market yg masih jatuh cinta pada Android dan IOS. Trend menurun terus dialami RIM, langkah strategis berikutnya perlu diambil agar perusahaan ini tidak colaps.


Langkah kedepan yang diambil RIM adalah menanam aplikasi BBM pada IOS dan Android?...apakah langkah ini tepat??...


Menurut analisis saya, jujur pengguna BB saat ini pure hanya memanfaatkan fasilitas BBM tok...ga ada yg lain...karena kelebihan BB saat ini ya hanya itu. Lihat lifestyle konsumen level high-end saat ini yg mayoritas menggunakan 2 gadget, yaitu: 

1.Pasangan Iphone dan BB.
2.Pasangan Android dan BB.


Ketika mereka ditanya, kenapa masih pake BB, padahal udah ada iphone atau android?, waduh saya masih butuh BBM-nya, tuntutan kantor karena banyak temen2 yang pake BB, dll...intinya hampir semua mengatakan masih perlu BBM. Apakah BB dipake buat browsing? Enggak, mending browsing di iphone atau android, apakah maen games di BB? Enggak, main game di iphone atau android aja.


Pesoalan yang akan dihadapi adalah ketika BBM ditanam pada android dan iphone, hal yg akan terjadi adalah: RIM akan kehilangan konsumen yang tidak nyaman membawa 2 gadget, segment ini tentunya akan membawa android atau iphone-nya saja karena sudah ada BBM di dalamnya. Perlahan pengguna gadget Blackberry akan tergerus ke android atau iphone sehingga Blackberry sebagai gadget akan pelan2 terus menurun.


Saya lihat disini bahwa RIM sudah hopeless untuk ber-inovasi pada gadget Blackberry-nya, termasuk untuk ber-inovasi pada OS Blackberry-nya sendiri. Mereka perlahan akan meninggalkan gadget dan akan fokus untuk ber-inovasi pada software?...apa itu software-nya..dialah BBM...


RIM tentunya akan terus ber-improve pada BBM ini, siapakah yang akan terancam jika BBM terus dikembangkan pada IOS dan Android??..jawabannya adalah akan terjadi perang antar INSTANT MESSAGING...yaitu berdarah2nya pertarungan antara BBM, Whatsapp, Line, Kakao Talk, WeChat, dll...


Seru untuk diikuti pertarungan ini...

Sekian pendapat dari saya...bagaimana komentar anda?...


Nucki
-the brand builder-